Tinnitus2

Keadilan

Tinnitus adalah suara abnormal yang terdengar di dalam telinga atau kepala tanpa rangsangan suara dari luar. Artinya, itu adalah keadaan di mana seseorang merasakan suara terdengar dalam situasi di mana tidak ada rangsangan pendengaran dari luar. Di ruangan yang benar-benar kedap suara dan sunyi, sekitar 95% dari semua orang merasakan tinnitus 20 dB (desibel) atau kurang, tetapi secara klinis ini tidak disebut tinnitus.


menyebabkan

Pada 71% kasus dimana penyebab tinnitus dapat diperkirakan, dan pada 29% kasus dimana penyebabnya tidak diketahui, kemungkinan penyebabnya adalah penyakit telinga bagian dalam 20%, kebisingan 15%, trauma kepala dan leher 13%, otitis eksterna dan otitis media. media 7%, obat-obatan 6%, dan saluran pernapasan atas, garam 3%, stres 3%, dan kelelahan 1%.

Menurut tempat terjadinya tinitus, dapat diklasifikasikan menjadi lesi pada sistem pembuluh darah dan sistem otot di sekitar organ pendengaran, dan lesi pada organ pendengaran sensorineural, yang merupakan jalur pendengaran (lesi telinga bagian dalam, lesi saraf akustik, dan lesi sentral).

Patofisiologi tinnitus belum dijelaskan dengan jelas.


Gejala

Suara yang terus-menerus terdengar tanpa rangsangan pendengaran.


Diagnosa/Tes

Penting untuk mengambil riwayat medis dan mencari tahu apa penyebabnya dan menghilangkannya. Secara khusus, perlu dibedakan antara penyakit intrakranial seperti tumor saraf akustik dan tumor pontin serebelum, penyakit tiroid, dan penyakit sistemik seperti penyakit darah. Selanjutnya, riwayat, riwayat sosial, dan riwayat keluarga otorrhea, trauma kepala, paparan kebisingan, penggunaan obat-obatan ototoksik, dan alkoholisme, bersama dengan temuan lokal di sekitar sistem pendengaran, termasuk telinga, diselidiki dengan cermat. Selain itu, fokus harus ditempatkan pada pemeriksaan neuro-otologis dan auskultasi kepala dan leher, dan tinitus objektif dan tinitus subjektif harus dibedakan. Dan tanda-tanda vital diukur untuk memeriksa ada tidaknya penyakit kardiovaskular dan hipertensi.

Untuk tes pendengaran, tes pendengaran nada murni standar, tes pendengaran wicara, tes pendengaran potensial batang otak, tes tinitus, dan tes emisi otoakustik sangat penting.

CT, MRI, dan angiografi karotid (vena) otak dan tulang temporal dapat dilakukan sebagai tes pencitraan.


terapi

Penyebab tinitus tidak jelas, tetapi tumor jarang menjadi penyebabnya, jadi sebaiknya pasien diyakinkan terlebih dahulu. Pengobatan untuk tinitus belum ditetapkan dengan jelas, namun pengobatan yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut.


1) Terapi Obat: Tidak ada obat yang terbukti secara ilmiah. Namun, itu bisa berperan dalam mengurangi gejala yang menyertai tinnitus.

- Anemia, hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes, hiperkolesterolemia, sifilis, imunodefisiensi, dll.

- Stabilisator saraf, antidepresan, dan obat penenang sangat membantu menekan lingkaran setan tinnitus.


2) Bimbingan konseling dianggap penting dalam meredakan ketegangan dan kecemasan.


3) Alat bantu dengar dapat membantu pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural, dan masker tinnitus (metode yang mencegah pasien merasakan tinnitus dengan menggunakan masker yang mengeluarkan suara dengan frekuensi yang sama dengan tinnitus) tidak dianjurkan.


4) Perawatan psikiatri


5) Pelatihan Ulang Tinnitus: Bimbingan konseling penting, dan generator kebisingan digunakan untuk terus memberikan rangsangan negatif yang lebih rendah dari intensitas tinnitus untuk melatih orang agar terbiasa dengan tinitus. Pada akhirnya, pasien harus bisa melupakan tinnitus dalam kehidupan sehari-hari.


Kemajuan/Komplikasi

Dua puluh lima persen pasien tinnitus yang menerima pengobatan menunjukkan perbaikan gejala yang signifikan, 50% membaik sampai batas tertentu, dan sisanya tidak menunjukkan perbaikan dalam pengobatan, sehingga perlu untuk merawat mereka secara aktif.


Pencegahan

Tidak ada metode pencegahan khusus yang diketahui, tetapi ada baiknya menghindari stres dan menghindari paparan suara keras.


Panduan Diet / Gaya Hidup

Meskipun tidak ada panduan diet atau gaya hidup khusus yang diketahui, ada baiknya menghindari stres dan tidak terpapar suara keras.


penyakit terkait

Gangguan pendengaran sensorineural, tumor vaskular, malformasi arteriovenosa, murmur vena, tinitus kontraksi otot, pembukaan saluran telinga yang persisten


0 0